Pembelajaran Qawaid Nahwu Di Pondok Pesantren Gunungkidul: Sebuah Potret Buku Ajar Dan Metode Pembelajarannya
DOI:
https://doi.org/10.69879/cns9p482Keywords:
Pembelajaran Nahwu, Pondok Pesantren, Buku Ajar, Metode PembelajaranAbstract
Seorang yang ingin menguasai Bahasa Arab dengan baik, salah satu disiplin ilmu yang harus dipelajari adalah Nahwu. Dengan menguasai Nahwu seorang pembelajar akan terhindar dari kesalahan baik secara lisan atau tulisan. Oleh karenanya mempelajari, memahami, dan menguasai Nahwu adalah hal yang wajib bagi pembelajar bahasa Arab. Mempelajari Nahwu akan terasa sulit bagi pembelajar yang belum memiliki basic sama sekali dibanding pembelajar yang sudah memiliki basic Nahwu yang kuat. Pembelajaran Bahasa Arab secara umum ada disetiap sekolah formal yang berada di bawah Kemenag. Akan tetapi tetapi mempelajari Bahasa Arab yang khusus fokus pada Nahwu sangat intens dipelajari di pondok pesantren yang ada di seluruh Indonesia termasuk juga Gunungkidul. Melalui penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif didapatkan satu fakta bahwa buku ajar yang dipakai dan juga metode pembelajaran yang dipakai dalam mengajarkan Ilmu Nahwu mayoritasnya memiliki kesamaan. Buku ajar yang dipakai; (1)Nahwu Wadlih, (2) Jurumiyah, (3) Imrithi, dan (4) Alfiyah. Sedangkan metode pengajarannya adalah; (1) Metode Sorogan, (2) Metode Bandongan, dan (3) perpaduan antara kedua metode tersebut.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Educatia : Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.